Cari Blog Ini

Senin, 11 Januari 2010

Sejarah Semen

Pada zaman Mesir kuno, bangsa Mesir sudah dapat membuat bangunan-bangunan bersejarah seperti pyramid dan bangunan-bangunan bersejarah lainnya. Begitu juga bangsa Romawi kuno dan Yunani yang juga telah memperlihatkan kemajuan mereka dalam bidang arsitektur dengan membuat bangunan-bangunan yang terkenal hingga saat ini. Begitu juga bangsa kita yang juga memiliki bangunan-bangunan yang tetap dapat bertahan hingga kini. Batu-batuan yang digunakan sebagai bahan dasar bangunan tersebut telah disusun dan terikat sedemikian rupa sehingga mampu bertahan terhadap cuaca dan faktor lainnya yang disebabkan oleh alam selama berabad-abad. Bahan pengikat bangunan tersebut menggunakan bahan in-organik seperti Kapur Gamping (Quick Lime), Gypsum dan Pozzolan (Tras).
Pada tahun 1756, seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris bernama John Smeaton telah menemukan hydraulic lime dan menggunakannya untuk membangun kembali gedung Eddy Stone Light House.
Empat puluh tahun kemudian (±1796), Joseph Parker dari Inggris menemukan butiran-butiran atau disebut juga “septaria” dari batu kapur yang dipakai memproduksi hydraulic cement yang kemudian dinamakan juga roman cement karena warnanya sama dengan roman cement kuno.
Pada tahun 1802 semen diproduksi di Perancis dari butiran (nodule), dan pada tahun 1810, Edgar Dobbs dari Inggris membuat semen dari batu kapur dan tanah liat, hal ini juga dilakukan oleh Vicat dari Perancis pada tahun 1813 dan James Prost pada tahun1822.
Pada perkembangan berikutnya ditemukanlah semen alam oleh David o. Saylor pada tahun 1850 di Pennsylvania yang berupa batuan semen dan diproduksi pada tungku tegak di USA. Semen alam memiliki kualitas yang kurang baik dibandingkan portland cement akan tetapi lebih baik dibandingkan dengan hydraulic lime.
Pada tahun 1825 Joseph Aspdin, seorang tukang batu dari Inggris membuat paten tentang cara pembuatan bebatuan yang memiliki kekerasan yang hampir sama dengan bebatuan di wilayah Portland, Inggris. Batu buatan tersebut akhirnya dinamakan “Portland Cement”, yang akhirnya menjadi nama salah satu bahan bangunan sampai sekarang.
Pabrik yang memproduksi portland cement pertama didirikan di Inggris pada tahun 1825 oleh James Frost di Swancombe, lalu dibangun juga pabrik semen di Belgia dan Jerman pada tahun 1855, sedangkan di USA sendiri pabrik semen mulai dibangun pada tahun 1871 oleh David o. Saylor, di Jepang pabrik semen mulai dibangun pada tahun 1875, dan juga negara-negara lainnya.
Di Indonesia sendiri pabrik semen pertama kali mulai dibangun pada tahun 1910 di daerah Indarung, Sumatra Barat, lalu pada tahun 1957 dibangun pula pabrik semen di daerah Gresik, Jawa Timur, dan berturut-turut di Tonasa pada tahun 1968, Citeureup, Jawa Barat pada tahun 1975. Pada saat ini terdapat kurang lebih 10 pabrik semen di seluruh Indonesia dengan kapasitas pertahunnya mencapai ± 24,8 juta ton pertahun.

Jumat, 08 Januari 2010

Samurai Warrior 2

Set dah, udah lama ga nulis lg, maklum selain banyaknya kerjaan kantor, indar sekarang lagi seneng2nya main game di lappie(laptop bagi yang ga ngerti ^^)nya. Soalnya seru banget gamenya. Game yang berjudul samurai warrior 2 ini sebenernya bukan game baru, dan mungkin beberapa teman dah pada tau game ini.
Game ini dirilis oleh Koei jepang dan mengambil latar belakan peperangan di jaman sengoku jepang, dimana merupakan perang saudara dimasa keshogunan jepang yang terjadi pada tahun 1500an. Game ini memiliki beberapa karakter awal yang dapat kita mainkan dan memiliki misi yang harus kita selesaikan, setelah misi selesai, maka akan muncul lagi karakter game yang baru, jadinya... ya banyak banget dah karakternya. Walaupun pada dasarnya karakter2 ini dapat dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu east army dan west army (bagi yang belum tau apa itu west army dan east army dapat dilihat di ), tapi tetep aja awal cerita mereka berbeda antar karakter.
Disini pun ada beberapa karakter yang menjadi andalan indar, diantaranya Keiji Maeda, Tadakatsu Honda, Hanzo Hattori, dan Kotaro Fuma (walaupun karakter2 lain juga cukup disukai), yup kalo menurut indar keempat karakter itu termasuk tangguh dan jurus menyerangnya ga macam2, jadi mudah buat dimainkan.
Seperti yang tadi disampaikan game ini mengambil latar belakang sejarah, sama juga pada game produksi koei lainnya Dynasty warrior, hanya saja perbeadaannya ada pada negara dan tahun kejadiaan sejarah tersebut. Jika samurai warrior mengambil latar belakang perang saudara di jepang pada abad 14 M maka dynasty warrior mengambil setting legenda 3 negara dari cina yang terjadi pada sekitar abad 3 M. Jadi baik karakter maupun jalan ceritanya jelas berbeda.
Sama seperti game2 lain, jika kita berhasil mengalahkan lawan atau menyelesaikan misi, karakter yang kita mainkan akan mendapatkan penigkatan skill dan life mode, selain itu juga mendapat senjata baru yang tentunya memiliki daya hancur yang lebih besar. Masing2 karakter akan meningkat levelnya secara bertahap hingga level 50, dan experience mereka akan meningkat hingga 9999 exp. Selain itu ada 4 tingkatan senjata, yang dibedakan berdasarkan nama dan daya hancur mereka (walaupun secara fisik yang berbeda dari senjata tersebut tidak banyak, hanya perubahan warna dan penambahan ukiran dpada senjata mereka).
Untuk mendapatkan senjata level 1 hingga 3 cukup mudah, akan tetapi untuk mendapatkan level 4 lumayan susah juga karena minimal kita harus bermain di level hard (o iya game ini memiliki 4 tingkat kesulitan: easy, normal, hard dan chaos), dan hingga indar nulis ini senjata level 4 untuk semua karakter belum 1 pun indar dapatkan T.T
Keuntungan bermain game ini sebenernya bukan hanya sebagai saran penghilang suntuk seperti game2 lainnya, akan tetapi kita dapat mengetahui sejarah jepang pada masa kekacauan hingga lahirnya keshogunan tokugawa, yang memerintah jepang hingga 2 abad lamanya. Disini kita dapat mengetahui siapa saja tokoh2 pemersatu jepang dan tokoh yang membantu mereka, karena dilatar belakangi sejarah, tentu saja ceritanya mendekati nyata, walaupun ada juga yang merupakan rekaan dari sang pembuat game, hal ini tantu berbeda dengan dynasty warrior yang berlatar belakang legenda, ini tentu masih diragukan keasliannya, yah namanya juga legenda.
Karena itu pula indar berpikir jika pihak koei membuat game berlatar belakang sejarah kerajaan di Indonesia, seperti Majapahit misalnya, yang menurut sejarahnya pernah manyatukan nusantara, tentu merupakan sarana pembelajaran yang bagus untuk megetahui salah satu sejarah di negeri kita.

Jumat, 21 Agustus 2009

Sibolga

Sibolga, mungkin masih sedikit yang tau nama ini, termasuk Indar yang bertanya tanya ketika di tawarin untuk bertugas di sana oleh perusahaan tempat Indar bekerja. Yup ini nama sebuah kotamadya yang terletak di sumatra tepatnya propinsi Sumatra Utara. Kota yang konon ketika masa penjajahan Belanda pernah menjadi Ibukota propinsi (jujur Indar masih belum tau apa propinsi yang dimaksud itu Sumut) berada pada koordinat 1°42'-1°46' LU dan 98°44'-98°48' BT dan berjarak cukup jauh dari kota Medan, kurang lebih 10 jam dengan jalur darat, walaupun sebenarnya ada juga sih jalur udara, tapi kurang seru, singkat banget soalnya, lagian tarifnya mahal banget (iyalah pesawat).



Sebenarnya kota kecil ini merupakan kota pelabuhan yang cukup menarik dikunjungi, terletak di pinggir teluk tapian nauli sebenarnya memberikan pemandangan yang cukup bagus, dengan pasirnya yang putih, dan laut yang tenang, kita pun juga dapat menyewa perahu untuk sekedar berkeliling dan singgah di pulau-pulau yang berada di sekitar teluk, atau untuk memancing, ditambah dengan warga kotanya yang berasal dari berbagai suku, baik dari Sumatra sendiri maupun dari luar Sumatra, temtu saja banyak sekali beragam hal yang dapat kita temui di daerah ini. Hanya saja Indar merasa peran pemerintah dalam menunjang potensi wisata di kota ini masih kurang, walaupun kota ini terlihat bersih, tapi potensi wisata masih kurang dikembangkan, kalaupun ada wisatawan yang datang itupun hanya semacam numpang lewat, soalnya kota ini juga merupakan akses menuju pulau nias.
Dengan sedikit pembenahan dan promosi yang bagus Indar yakin kota ini juga bisa menjadi tujuan wisata yang cukup populer di Sumatra.

Selasa, 18 Agustus 2009

Heckler and Koch

Bagi para penggemar peralatan militer atau orang yang bekerja di bidang militer tentunya sudah ga asing lagi sama nama industri satu ini, yup Heckler and Koch (H&K), sebuah industri yang terletak di Jerman yang khusus memproduksi senjata api. Sejauh ini H&K terkenal dengan desain senjatanya yg terlihat sangat manis (ceile...) dan memiliki tingkat presisi yang sangat bagus, sebut saja SMG MP5 yg menjadi SMG favorit para pasukan khusus di seluruh dunia termasuk Indonesia, Assault riffle G3 atau yg terbaru G36, senapan Sniper PSG1A1 yg terkenal sangat mantap dalam merobohkan lawan.


Logo Heckler and Koch (sumber: wikipedia)

Sejarah dari berdirinya H&K sendiri dimulai ketika 3 orang mantan karyawan Mauser: Edmund Heckler, Theodor Koch, dan Alex Seidel yang bekerjasama dan akhirnya secara resmi mendirikan perusahaan ini pada 1949. perusahaan ini bertempat di Oberndorf di negara bagian Baden-Württemberg Jerman. Moto perusahaan ini adalah Keine Kompromisse! (tidak ada kompromi!) yang berarti mereka menggabungkan akurasi, daya tahan, dan egronomi, namun tidak saling mengurangi antara satu dengan yang lainnya. Pada awalnya perusahaan ini memproduksi peralatan mekanik, suku cadang mesin jahit, dan berbagai alat ukur.

H&K mulai memproduksi senjata api pada 1956 dengan produksi awalnya senapan serbu G3 yang sangat legendaris itu. Senapan itu pun diproduksi setelah mendapat kontrak dari Tentara Federal Jerman (Bundeswehr), senjata ini terkenal memiliki tingkat akurasi yang sangat baik, dan sudah dibuktikan oleh para prajurit TNI yang sempat menggunakannya, bahkan menurut edisi koleksi angkasa, tembakan G3 dapat berupa satu mata, atau jika kita menembak menggunakan senapan ini ke sasaran maka lubang skip yang dihasilkan sangat berdekatan.


Senapan Serbu G3

Kesuksesan G3 ternyata juga diikuti oleh produk lainnya, sebut saja G36 yang merupakan senapan serbu teranyar dari H&K, MP5 SMG yang terkenal sangat handal namun juga sangat rumit dalam perawatannya, senapan sniper PSG1, bahkan pistol Mk 23 yang menjadi pegangan resmi pasukan khusus AS. Bahkan pasukan TNI juga menggunakan beberapa produk dari pabrikan ini, sebut saja SMG MP5 yang terlihat digunakan oleh pasukan khusus antu teror TNI.

Sejarah Indar...

Indarto Anjar Prabowo, nama yang diberikan oleh bapak Indardjono dan ibu Andjar Asmara pada anak pertamanya yang lahir saat fajar menyingsing pada sabtu 5 November 1983, di Dili Timor Timur (sekarang dah merdeka dan menjadi negara sendiri dengan nama Timor Leste). Selang setahun kemudian lahirlah anak kedua mereka, yang diberi nama Indarwati Anjar Prabaningrum (lahir dikota yang sama pada 16 Oktober 1984).
Selama 11 tahun Indar dan keluarga berada di Timor Timur, mulai dari TK sampai SD kelas 5 di jalani Indar di kota yang waktu itu menjadi ibukota propinsi termuda di Indonesia tersebut. Hingga akhirnya saat itu tiba. Pada bulan mei 1994 Indar sekeluarga pindah ke jakarta, ngikutin orang tua indar yg dipindah tugaskan ke sana, berhubung belom punya rumah di jakarta, kami sekeluarga menginap di tempat bude Indar di Bogor, selama setahun Indar tinggal di Bogor, dan menghabiskan masa2 SD Indar di kota seribu angkot tersebut.
Alhamdullilah Setahun kemudian keluarga Indar sudah memiliki rumah sendiri, bertempat di daerah Cimanggis, Kodya Depok. Dan di kota inilah hingga sekarang keluarga Indar menetap. Indar sendiri berada di depok hanya saat SMP dan SMA, hingga pada saat kuliah Indar memutuskan kuliah dikota Jogjakarta, mengambil disiplin ilmu Teknik Elektro, lumayan lama juga Indar dikota gudeg ini, hingga pada awal 2009 Indar kembali lg ke Depok, tetapi ga lama, karena pada Juni 2009 Indar lagi-lagi harus meninggalkan keluarga untuk memenuhi tugas perusahaan tempat Indar bekerja di sebuah PLTU di kota Sibolga, sebuah kota kecil yang cukup nyaman, berada dalam lingkup propinsi Sumatra Utara, and then sampai tulisan ini diterbitkan Indar masih berada di Sibolga, mencari sukses demi masa depannya