Cari Blog Ini

Jumat, 21 Agustus 2009

Sibolga

Sibolga, mungkin masih sedikit yang tau nama ini, termasuk Indar yang bertanya tanya ketika di tawarin untuk bertugas di sana oleh perusahaan tempat Indar bekerja. Yup ini nama sebuah kotamadya yang terletak di sumatra tepatnya propinsi Sumatra Utara. Kota yang konon ketika masa penjajahan Belanda pernah menjadi Ibukota propinsi (jujur Indar masih belum tau apa propinsi yang dimaksud itu Sumut) berada pada koordinat 1°42'-1°46' LU dan 98°44'-98°48' BT dan berjarak cukup jauh dari kota Medan, kurang lebih 10 jam dengan jalur darat, walaupun sebenarnya ada juga sih jalur udara, tapi kurang seru, singkat banget soalnya, lagian tarifnya mahal banget (iyalah pesawat).



Sebenarnya kota kecil ini merupakan kota pelabuhan yang cukup menarik dikunjungi, terletak di pinggir teluk tapian nauli sebenarnya memberikan pemandangan yang cukup bagus, dengan pasirnya yang putih, dan laut yang tenang, kita pun juga dapat menyewa perahu untuk sekedar berkeliling dan singgah di pulau-pulau yang berada di sekitar teluk, atau untuk memancing, ditambah dengan warga kotanya yang berasal dari berbagai suku, baik dari Sumatra sendiri maupun dari luar Sumatra, temtu saja banyak sekali beragam hal yang dapat kita temui di daerah ini. Hanya saja Indar merasa peran pemerintah dalam menunjang potensi wisata di kota ini masih kurang, walaupun kota ini terlihat bersih, tapi potensi wisata masih kurang dikembangkan, kalaupun ada wisatawan yang datang itupun hanya semacam numpang lewat, soalnya kota ini juga merupakan akses menuju pulau nias.
Dengan sedikit pembenahan dan promosi yang bagus Indar yakin kota ini juga bisa menjadi tujuan wisata yang cukup populer di Sumatra.

Selasa, 18 Agustus 2009

Heckler and Koch

Bagi para penggemar peralatan militer atau orang yang bekerja di bidang militer tentunya sudah ga asing lagi sama nama industri satu ini, yup Heckler and Koch (H&K), sebuah industri yang terletak di Jerman yang khusus memproduksi senjata api. Sejauh ini H&K terkenal dengan desain senjatanya yg terlihat sangat manis (ceile...) dan memiliki tingkat presisi yang sangat bagus, sebut saja SMG MP5 yg menjadi SMG favorit para pasukan khusus di seluruh dunia termasuk Indonesia, Assault riffle G3 atau yg terbaru G36, senapan Sniper PSG1A1 yg terkenal sangat mantap dalam merobohkan lawan.


Logo Heckler and Koch (sumber: wikipedia)

Sejarah dari berdirinya H&K sendiri dimulai ketika 3 orang mantan karyawan Mauser: Edmund Heckler, Theodor Koch, dan Alex Seidel yang bekerjasama dan akhirnya secara resmi mendirikan perusahaan ini pada 1949. perusahaan ini bertempat di Oberndorf di negara bagian Baden-Württemberg Jerman. Moto perusahaan ini adalah Keine Kompromisse! (tidak ada kompromi!) yang berarti mereka menggabungkan akurasi, daya tahan, dan egronomi, namun tidak saling mengurangi antara satu dengan yang lainnya. Pada awalnya perusahaan ini memproduksi peralatan mekanik, suku cadang mesin jahit, dan berbagai alat ukur.

H&K mulai memproduksi senjata api pada 1956 dengan produksi awalnya senapan serbu G3 yang sangat legendaris itu. Senapan itu pun diproduksi setelah mendapat kontrak dari Tentara Federal Jerman (Bundeswehr), senjata ini terkenal memiliki tingkat akurasi yang sangat baik, dan sudah dibuktikan oleh para prajurit TNI yang sempat menggunakannya, bahkan menurut edisi koleksi angkasa, tembakan G3 dapat berupa satu mata, atau jika kita menembak menggunakan senapan ini ke sasaran maka lubang skip yang dihasilkan sangat berdekatan.


Senapan Serbu G3

Kesuksesan G3 ternyata juga diikuti oleh produk lainnya, sebut saja G36 yang merupakan senapan serbu teranyar dari H&K, MP5 SMG yang terkenal sangat handal namun juga sangat rumit dalam perawatannya, senapan sniper PSG1, bahkan pistol Mk 23 yang menjadi pegangan resmi pasukan khusus AS. Bahkan pasukan TNI juga menggunakan beberapa produk dari pabrikan ini, sebut saja SMG MP5 yang terlihat digunakan oleh pasukan khusus antu teror TNI.

Sejarah Indar...

Indarto Anjar Prabowo, nama yang diberikan oleh bapak Indardjono dan ibu Andjar Asmara pada anak pertamanya yang lahir saat fajar menyingsing pada sabtu 5 November 1983, di Dili Timor Timur (sekarang dah merdeka dan menjadi negara sendiri dengan nama Timor Leste). Selang setahun kemudian lahirlah anak kedua mereka, yang diberi nama Indarwati Anjar Prabaningrum (lahir dikota yang sama pada 16 Oktober 1984).
Selama 11 tahun Indar dan keluarga berada di Timor Timur, mulai dari TK sampai SD kelas 5 di jalani Indar di kota yang waktu itu menjadi ibukota propinsi termuda di Indonesia tersebut. Hingga akhirnya saat itu tiba. Pada bulan mei 1994 Indar sekeluarga pindah ke jakarta, ngikutin orang tua indar yg dipindah tugaskan ke sana, berhubung belom punya rumah di jakarta, kami sekeluarga menginap di tempat bude Indar di Bogor, selama setahun Indar tinggal di Bogor, dan menghabiskan masa2 SD Indar di kota seribu angkot tersebut.
Alhamdullilah Setahun kemudian keluarga Indar sudah memiliki rumah sendiri, bertempat di daerah Cimanggis, Kodya Depok. Dan di kota inilah hingga sekarang keluarga Indar menetap. Indar sendiri berada di depok hanya saat SMP dan SMA, hingga pada saat kuliah Indar memutuskan kuliah dikota Jogjakarta, mengambil disiplin ilmu Teknik Elektro, lumayan lama juga Indar dikota gudeg ini, hingga pada awal 2009 Indar kembali lg ke Depok, tetapi ga lama, karena pada Juni 2009 Indar lagi-lagi harus meninggalkan keluarga untuk memenuhi tugas perusahaan tempat Indar bekerja di sebuah PLTU di kota Sibolga, sebuah kota kecil yang cukup nyaman, berada dalam lingkup propinsi Sumatra Utara, and then sampai tulisan ini diterbitkan Indar masih berada di Sibolga, mencari sukses demi masa depannya